Masjid Muhammad Cheng Hoo |
Kebetulan beberapa hari yang lalu Rugo sempat mengunjungi Masjid ini di Surabaya. Rugo pun berkesempatan Sholat Magrib di dalamnya. Cukup unik, karena pada saat Rugo sholat di sana mayoritas orang-orang kulit putih yang sholat berjamaah di dalamnya.
Masjid ini dibangun untuk mengenang Laksamana Cheng Hoo atau Sam Poo Kong atau Pompu Awang. Penamaan Masjid ini pun merupakan bentuk penghormatan bagi Cheng Hoo. Cheng Hoo adalah Laksamana asal Cina yang beragama Islam. Dalam perjalanannya ke kawasan Asia Tenggara, Cheng Hoo bukan hanya berdagang dan menjalin persahabatan, juga menyebarkan agama Islam.
Masjid Muhammad Cheng Hoo ini mampu menampung sekitar 200 jama'ah. Masjid Muhammad Cheng Hoo berdiri di atas tanah seluas 21 x 11 meter persegi dengan luas bangunan utama 11 x 9 meter persegi. Masjid Muhammad Cheng Hoo juga memiliki delapan sisi dibagian atas bangunan utama. Ketiga ukuran atau angka itu ada maksudnya. Maknanya adalah angka 11 untuk ukuran Ka'bah saat baru dibangun, angka 9 melambangkan Wali Songo dan angka 8 melambangkan Pat Kwa (keberuntungan/kejayaan dalam bahasa Tionghoa).
Perpaduan Gaya Tiongkok dan Arab memang menjadi ciri khas masjid ini. Arsitektur Masjid Cheng Ho diilhami Masjid Niu Jie (Ox Street) di Beijing yang dibangun pada tahun 996 Masehi. Gaya Niu Jie tampak pada bagian puncak, atau atap utama, dan mahkota masjid. Selebihnya, hasil perpaduan arsitektur Timur Tengah dan budaya lokal, Jawa. Arsiteknya Ir. Abdul Aziz dari Bojonegoro.
-RUGO dan Wiki-
0 komentar:
Posting Komentar