Minggu, 26 Mei 2013
14.17 0

Peka Lah (Eps. 14): Manjadi Pengganggu Khidmat

Kemaren (25/5) Rugo bermaksud menikmati romantisme di langit borobudur. Sebuah romantisme yang mungkin hanya ada satu kali dalam satu tahun. Sebuah romantisme dimana hanya ada gemerlap bintang ditemani 1000 lampion yang dilepas ke langit dengan penuh harapan di masa depan.

Kemaren merupakan hari Waisak. Hari suci bagi para umat Budha di seluruh pelosok Indonesia. Umat Budha dari seluruh Indonesia kemaren berkumpul di Candi Borobudur untuk merayakannya. Sebuah prosesi agung yang semestinya tidak ada gangguan dari pihak lain agar muncul kekhidmatan tiada tara. Namun bisa apa, disetiap perayaan Waisak sudah dapat dipastikan adanya fotografer dadakan yang ingin memotret upacara Waisak tersebut.

Rugo sempat mengunjungi candi Borobudur tadi malam, berniat untuk melihat festival 1000 lampion yang dilepas ke langit Magelang. Tidak berniat untuk mengganggu jalannya prosesi upacara Waisak. Sesampainya disana ternyata sudah ada jutaan orang yang ingin melihat prosesi. Rugo sempat berbincang dengan fotografer dari Walubi (Perwakilan Umat Budha Indonesia), ia mengemukakan bahwa orang awam lebih banyak yang melihat prosesi upacara ketimbang umat Budha sendiri. Hal ini sangat mengganggu jalannya upacara.

Di twitter dengan hastag #WaisakBorobudur banyak sekali kicauan tentang jalannya upacara Waisak tadi malam di Borobudur. Mereka kecewa dengan para orang awan dan para fotografer yang tidak tahu diri sehingga mengganggu prosesi upacara waisak tersebut. Banyak fotografer yang menginjak kaki dari para Biksu/Biksuni, bahkan hingga naik ke atas altar demi mendapatkan hasil gambar yang bagus. Bukankah itu sama dengan jika kalian muslim saat Idul Fitri/Idul Adha lalu ada fotografer yang mengambil foto tepat di tempat sujud imam?

Mungkin Tuhan tahu akan seperti itu jadinya, sehingga Tuhan memberikan air yang begitu melimpah dalam bentuk hujan. Maksudnya agar para orang awam itu tidak menghadiri acara prosesi dan prosesi akan berjalan dengan khidmat. Yah, apa boleh buat, namanya juga manusia dengan kemampuan ego yang tinggi.

Karena hujan akhirnya 1000 lampion tidak terbang di langit Borobudur tadi malam. 1000 harapan umat Budha gagal terbang di Waisak tahun ini. Rugo sedih karena perbuatan manusia yang tidak tahu diri. Para fotografer yang berego picik. Semoga di Waisak tahun berikutnya berjalan lancar dan khidmat. Maaf Rugo tidak mengambil gambar keadaan tadi malam, karena hujan jadi kamera sulit keluar dari dalam tas :)


-RUGO-
Rabu, 15 Mei 2013
19.03 0

Dibuang Sayang

Dalam posting kali ini Rugo akan membahas tentang teh wayu. Teh wayu adalah teh yang disimpan selama satu malam. Teh yang berasal dari tanaman Camellia sinensis ini bila direndam satu malam maka akan basi. Teh yang basi ini ternyata memiliki banyak khasiat, salah satunya ada untuk kesehatan alat vital laki-laki.

Gaya hidup yang semakin tak menentu membuat pola makan pria menjadi asal-asalan. Banyak pria dewasa ini yang mengalami penyakit pada bagian alat vitalnya, seperti susah tegang. Penyakit gula pun dapat mengakibatkan sulit tegangnya alat vital pria. Jika sudah timbul masalah demikian, maka biasanya pria beralih dengan mengkonsumsi obat-obatan seperti viagra. Padahal obat-obatan untuk membuat perkasa ini tidak baik untuk kesehatan. Ereksi pada pria diakibatkan oleh aliran darah, ketika meminum obat perkasa maka jantung akan memacu darah lebih kencang agar pria dapat ereksi kembali. Bahayanya adalah ketika ada sumbatan sedikit di pembuluh darah maka akan terjadi stroke bahkan kematian.
Selasa, 14 Mei 2013
12.43 0

Ikhlas Dalam Berkarya

Kebanyakan orang bilang jika kita ikhlas melakukan sesuatu maka hasil yang diperoleh pun sangat memuaskan. Sama halnya dalam memasak, jika kita memasak penuh dengan rasa ikhlas untuk membantu orang-orang melanjutkan hidupnya maka rasa yang tertuang dalam masakan itu pun akan sesuai dengan harapan pemakan. Walaupun selera orang berbeda dalam menanggapi suatu maksakan, tapi semua masakan yang dibuat dengan kesungguhan hati maka akan pas dilidah semua orang.